600 Wisudawan UIN Suska Riau Dikukuhkan

Detikposnews.com, Pekanbaru — Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau kembali menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Program Doktor ke-65, Magister ke-97, serta Sarjana dan Diploma ke-117.

Sidang Senat UIN Sultan Syarif Kasim Riau resmi dibuka oleh Ketua Senat, Prof Dr H Syamruddin, MA. Acara ini dihadiri oleh pimpinan universitas, para dekan fakultas, direktur pascasarjana, guru besar, serta anggota senat dan dihadiri 600 wisudawan dan wisudawati dari berbagai fakultas dan program studi.

Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr Hj Leny Nofianti, MS, S E, M Si, Ak menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi kepada seluruh lulusan atas keberhasilan menyelesaikan studi.

Ia juga mengingatkan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari babak kehidupan yang baru dan lebih menantang.

“Pencapaian hari ini tidaklah mudah, terlebih tanpa dukungan dan doa dari orang tua. Ini adalah hasil dari perjalanan panjang yang penuh tantangan. Namun, ingatlah, wisuda hanyalah permulaan dari perjuangan yang sebenarnya,” ujar Rektor.

Lebih lanjut, Rektor menekankan pentingnya menjaga etika, akhlak, dan nilai-nilai keislaman dalam menghadapi kehidupan nyata. Menurutnya, kesuksesan sejati bukan hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual, tetapi juga oleh kecerdasan emosional dan spiritual.

“Seseorang yang berhasil adalah mereka yang mampu menyeimbangkan ketiga kecerdasan tersebut,” tegasnya.

Acara dilanjutkan dengan orasi ilmiah oleh Wakil Rektor III, Dr Harris Simaremare, ST, MT, yang mengusung tema “Menjadi Arsitek Masa Depan: Navigasi Disrupsi dan Peran Intelektual Muslim di Era Kecerdasan Buatan (AI).” Dalam orasinya, ia menyoroti pentingnya adaptasi dan inovasi di tengah revolusi teknologi yang terus berkembang.

“Untuk memahami masa depan bagaimana ia bergerak dan ke mana arahnyakita harus bercermin pada sejarah. Sejarah peradaban manusia adalah kisah tentang lompatan-lompatan besar yang kita kenal sebagai revolusi. Kini, manusia berada di titik perubahan yang mereka ciptakan sendiri, dan justru kesulitan untuk keluar darinya,” jelasnya. (MCRiau)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *