Detikposnews.com // Ketua Umum Lembaga Diskusi Kajian Sosial (LDKS) Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (PIJAR), Bondan Madani, mendesak Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi untuk memanggil PT. Bumi Suksesindo (BSI) yang mengelola tambang emas gunung tumpang pitu.
Desakan ini muncul diakibatkan seringnya beredar vidio kegiatan blasting (peledakan) yang dilakukan oleh perusahaan viral di media sosial (MEDSOS). Dalam video tersebut, imbas dari aktivitas blasting di gunung tumpang pitu membuat longsoran tanah berjatuhan ke laut. Dan hal ini berpotensi mencemari lingkungan serta ancaman serius kerusakan alam.
“Tidak sekali dua kali dalam beberapa bulan terakhir di MEDSOS beredar vidio peledakan yang dilakukan oleh PT BSI. Namun sampai saat ini belum ada tindakan dari PEMKAB maupun DRPD untuk memperingati pihak perusahaan. Padahal dalam vidio yang tersebar tersebut terlihat jelas dampak dari blasting mencemari laut,” kata Bondan Madani, Sabtu, 19/07/2025.
Lebih lanjut Bondan menambahkan, pihak eksekutif dan legislatif Banyuwangi seharusnya peka dengan kejadian seperti ini yang terus berulang-ulang. Jangan menunggu ada aduan dari masyarakat atau terjadi insiden baru bertindak. Sebagai pemangku kebijakan, maka sudah seyogyanya kedua lembaga tersebut untuk bereaksi.
“Segera panggil pihak perusahaan, kemudian perintahkan PT. BSI untuk menghentikan kegiatan blasting di gunung tumpang pitu. Hari ini masyarakat menunggu ketegasan serta keberanian dari PEMKAB dan DPRD Banyuwangi ,” Tegasnya.
Masih menurut Bondan, para Kepala Desa (KADES) ring satu (Kecamatan Pesanggaran) seharusnya juga bersikap karena alam sekitar menjadi tercemar akibat kegiatan blasting tersebut. Khususnya KADES Sumberagung, karena gunung tumpang pitu ada di wilayahnya.
“Menurut kami, keberadaan PT BSI yang sudah produksi menambang emas di gunung tumpang pitu sedikit pun tidak ada manfaatnya untuk masyarakat sekitar, maupun rakyat banyuwangi secara keseluruhan. Tidak jelas juga yang katanya saham milik rakyat itu kemana sekarang, tidak jelas juga dana CSR PT BSI itu juga kemana. Keberadaan tambang emas juga dinilai hanya menimbulkan konflik sosial di masyarakat dan tentu ancaman serius bagi kerusakan lingkungan,” Ungkapnya.
Nah bercermin dari hal itu, Bondan Madani aktivis muda Banyuwangi yang dijuluki Si Raja Demo ini mengingatkan bahwa penambangan gunung Salakan di Bumi Blambangan tidak perlu dibuka kembali.
“Maka harga mati kami menolak gunung salakan ditambang, jangan sampai kecolongan untuk yang kedua kalinya”. Pungkasnya.