Tour Pers dan Raker AWaSI Jambi di Pulau Berhala : Sukses Digelar, Sarat Suasana Mistis dan Mencekam



‎detikposnews.com, kepri || 21 Juli 2025
‎Kegiatan Tour Pers dan Rapat Kerja (Raker) yang diselenggarakan oleh Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Provinsi Jambi pada 18–20 Juli 2025 di Pulau Berhala, Kepulauan Riau, telah sukses digelar. Acara yang menggabungkan semangat profesionalisme jurnalistik dan wisata edukatif ini menyisakan banyak cerita menarik, mulai dari pengalaman spiritual hingga momen menegangkan yang menggugah adrenalin.

‎Salah satu momen penuh misteri terjadi saat rombongan mengunjungi Pulau Penyu, di mana Ketua AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, S.P., secara tak terduga menemukan mustika kerang atau buntat kerang yang dipercaya memiliki energi supranatural. Benda itu ditemukan di bibir pantai dan langsung menjadi perhatian seluruh peserta karena diyakini sebagai pertanda spiritual yang kuat.

‎Tak kalah menarik, saat mendaki ke puncak bukit Pulau Berhala, rombongan menemukan makam sepanjang tiga meter yang dipercaya sebagai makam asli Datuk Paduka Berhala, tokoh legendaris yang sangat dihormati masyarakat pesisir. Sementara itu, makam yang telah direnovasi di kaki bukit diyakini hanya sebagai petilasan atau jejak perjalanan beliau.

‎Menurut penuturan warga setempat, makam Datuk Paduka Berhala kerap dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah yang percaya bahwa tempat tersebut memiliki kekuatan gaib. Tidak sedikit dari mereka yang secara diam-diam mengambil batu kecil dari dalam makam petilasan atau memotong sedikit kain penutup nisan di puncak bukit. Benda-benda ini diyakini sebagai jimat penglaris dagangan, pendatang keberuntungan, penarik jodoh, bahkan ada yang percaya bahwa makam tersebut merupakan pusat kekuatan gaib untuk urusan kekayaan dan jabatan.

‎Kesan mistis semakin terasa ketika rombongan mencium aroma bunga harum secara tiba-tiba saat berada di sekitar makam puncak. Salah satu peserta, mengaku aroma tersebut muncul begitu saja dalam suasana hening, menciptakan suasana spiritual yang kuat. Beberapa kamera anggota juga menangkap penampakan misterius yang sulit dijelaskan secara logika, diyakini sebagai manifestasi gaib dari penjaga alam sekitar.

‎Yang paling menggetarkan, salah satu anggota rombongan melaporkan mendengar alunan zikir dengan lafaz “La ilaha illallah” yang terdengar bersahutan di udara, bersamaan dengan suara mesin kapal yang lewat di kejauhan. Suara itu terdengar halus namun menggetarkan hati, seakan menjadi bagian dari dimensi spiritual yang tak kasatmata.

‎Namun, tak hanya kisah spiritual yang mewarnai perjalanan ini. Rombongan AWaSI juga mengalami perjalanan mencekam saat menuju Pulau Penyu. Menggunakan kapal kecil, mereka dihantam gelombang tinggi akibat angin muson timur yang dikenal ganas pada bulan Juli dan Agustus. Selama sekitar 30 menit, kapal terombang-ambing hebat, menimbulkan teriakan panik dan ketegangan di antara rombongan. Beberapa warga lokal menyampaikan bahwa seharusnya perjalanan ke Pulau Penyu tidak dilakukan di awal musim angin timur, karena kondisi laut bisa sangat berbahaya.

‎Meski demikian, seluruh peserta berhasil tiba dengan selamat, membawa pulang kisah luar biasa yang tidak hanya memperkaya pengalaman jurnalistik, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual dan penghormatan terhadap budaya lokal.

‎Kegiatan ini menjadi bukti bahwa dunia jurnalistik digital tidak lepas dari peran kearifan lokal, spiritualitas, dan sejarah. Ketua AWaSI Jambi berharap agar Pulau Berhala dan sekitarnya terus dilestarikan sebagai destinasi wisata budaya, spiritual, dan edukatif yang bisa menginspirasi generasi muda. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *