
Pekanbaru – Detikposnews.com // Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Riau sekaligus memperingati Hari Adat Sedunia, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar majelis zikir yang sarat dengan nilai spiritual dan budaya di Balai Adat LAMR, Jumat (8/8).
Peringatan hari jadi Riau dan Hari Adat Sedunia kali ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum untuk menyucikan hati, meneguhkan niat, serta memperkuat jati diri beradat Melayu.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur dalam kata sambutannya menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Riau mengapresiasi LAMR yang telah menyatukan kedua nilai tersebut.
“Kami Pemerintah Provinsi Riau, sangat mengapresiasi LAM yang aktif menyatukan agama dan budaya, tidak hanya mengisi pikiran namun juga hati. Ini bentuk komitmen orang tua kita mengajarkan yang terbaik untuk generasi yang akan datang,” ungkapnya.
Memasuki usia ke-68, Provinsi Riau dinilai semakin matang dalam merawat warisan budaya serta memperkokoh tali persaudaraan.
Zulkifli menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi berkomitmen menjadikan adat dan budaya Melayu sebagai fondasi pembangunan demi mewujudkan masyarakat yang beriman, berbudaya, dan sejahtera.
“Zikir yang kita panjatkan adalah ikhtiar kita untuk membersihkan hati, memperkuat iman, dan menyuburkan akhlak. Jika tinggi adat jangan rendah akidah, jika tinggi ilmu jangan rendah sembahyang,” tegas Zulkifli.
Melalui momentum ini, Pemerintah Provinsi Riau kembali menegaskan bahwa budaya Melayu harus terus ditinggikan, dan semangat menjaga warisan leluhur harus terus hidup, agar anak cucu kelak tetap mengenal akar dan jati diri mereka.
Sementara itu, Ketua Umum DPH LAMR, Taufiq Ikram Jamil, menyebutkan bahwa majelis zikir merupakan bagian dari adat yang telah lama hidup dalam masyarakat Melayu.
“Bagi LAM Riau, majelis zikir adalah sebuah adat. Ia bukan hanya pertemuan organisasi, tetapi juga upaya mendekatkan diri secara rohani,” ujar Taufiq.
Ia juga mengapresiasi keterlibatan orang tua, tokoh masyarakat, dan generasi muda dalam menjaga kesinambungan budaya Melayu, khususnya dalam upaya menyatukan nilai agama dan budaya.(MCRiau)