SUMENEP – Detikposnews.com // Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor sebagai langkah percepatan penurunan kasus campak dan mencegah kematian, utamanya bagi anak-anak akibat penularan yang mengancam jiwa. Jum’at (15/08/2025)
Rapat Koordinasi lintas sektor bertempat di ruang Arya Wiraraja Kantor Bupati Sumenep tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas P2KB Sumenep, perwakilan United Nations Children’s Fund (Unicef) Indonesia dan World Health Organization (WHO), serta dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasah, M.Kes, mengungkapkan, melalui Rapat Koordinasi dengan mengundang unsur lintas sektor terkait, diharapkan kasus campak bisa diturunkan dan menghindari risiko kematian semakin banyak.
“Melalui rapat koordinasi dengan semua elemen akan dilakukan berbagai upaya tindak lanjut bagaimana memutus penularan campak di Kabupaten Sumenep,” ungkapnya, Jum’at (15/08/2025).
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan meningkatkan capaian imunisasi secara optimal kepada seluruh sasaran. Langkah utama dengan melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) yaitu melakukan imunisasi serentak kepada semua anak.
Ia mengungkapkan saat ini di Kabupaten Sumenep sudah mencapai sekitar 2 ribu anak yang dilaporkan mengalami campak dan beberapa di antaranya mengalami kematian sejak Januari sampai sekarang sebanyak 17 anak dan balita.
Pihaknya perlu menegaskan bahwa kasus campak di Kabupaten Sumenep sudah masuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga perlu upaya cepat dan membutuhkan keterlibatan semua sektor.
” Agar percepatan imunisasi ini berhasil yakni dengan membangun sistem saling membantu lintas sektor,” tandasnya.
Tampak, sejumlah OPD di Kabupaten Sumenep, TP-PKK, MUI, organisasi perempuan, dan sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) lainnya hadir dalam Rakor lintas sektor itu. (Mul)