BANYUWANGI – Detikposnews.com // Malam itu, kehangatan terasa begitu kental di halaman rumah Ibu Sulami, salah satu penerima manfaat program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) TMMD ke-125 Kodim 0825/Banyuwangi. Seusai seharian bekerja memperbaiki rumah, prajurit TNI bersama warga berkumpul, membakar ikan tuna, dan menikmati makan bersama dalam suasana penuh kekeluargaan.
Asap dari bara kayu mengepul, sementara tiga ekor ikan tuna berukuran sedang dipanggang perlahan di atas api. Sesekali, seorang prajurit mengolesi bumbu sederhana agar ikan matang sempurna. Dari dapur, Ibu Sulami menyiapkan alas daun pisang untuk nasi dan lauk, lengkap dengan sambal ulek serta sambal kecap bawang merah.
Ketika ikan mulai matang, warga dan prajurit duduk melingkar. Nasi beralas daun pisang pun tersaji, disusul potongan ikan yang dibagi rata. Gelak tawa, candaan, hingga sapaan akrab mewarnai kebersamaan malam itu. “Makan, ayo makan…” ujar salah satu prajurit sambil menyodorkan potongan ikan kepada rekannya.
Bagi prajurit TNI, momen sederhana ini memiliki makna mendalam. “Bakar-bakar ini kami lakukan untuk mengisi waktu setelah bekerja seharian. Bukan soal ikan atau hidangan, tapi rasa kekeluargaan yang kami rindukan dan temukan di sini,” ungkap salah satu anggota Satgas.
Warga pun merasakan hal yang sama. “Kami senang bisa makan bersama TNI. Rasanya dekat sekali, seperti keluarga sendiri,” kata Takim, warga Desa Silirsari.
Momen kebersamaan ini menunjukkan bahwa TMMD tidak hanya soal pembangunan fisik seperti jembatan, irigasi, atau rumah, tetapi juga tentang membangun ikatan sosial antara TNI dan masyarakat. “Makan bersama adalah cara sederhana untuk mempererat kebersamaan. Di balik kegiatan besar TMMD, momen seperti ini yang membuat kami sadar pentingnya hubungan manusia,” tambah Serda Eko, anggota Satgas.
Cerita di balik layar TMMD ke-125 ini menegaskan bahwa semangat membangun desa bukan hanya lewat infrastruktur, tetapi juga melalui kebersamaan yang tumbuh hangat antara TNI dan rakyat.
