Sarolangun | detikposnews.com – Intake Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) PDAM Tirta Sako Batuah Unit Semaran, Kecamatan Pauh, diduga terpapar limbah abu sisa pembakaran batu bara (Fly Ash dan Bottom Ash/FABA) dari aktivitas PLTU PT. PPE Semaran.
Intake PDAM merupakan bangunan pertama yang menampung air baku dari sumbernya, seperti sungai, sebelum diproses lebih lanjut menjadi air bersih. Fungsinya vital untuk memastikan hanya air baku yang memenuhi standar kualitas masuk ke proses pengolahan, sekaligus melindungi instalasi dari kerusakan akibat sedimen atau benda asing.
Namun, hasil penelusuran tim Lembaga Tiga Beradik menemukan lokasi intake PDAM berada sangat dekat dengan pusat aktivitas PLTU PT. PPE Semaran, yakni hanya berjarak sekitar 160 meter dan 300 meter dari Instalasi Pengolahan Air.
Dengan jarak sedekat itu, potensi pencemaran dianggap sulit terelakkan.
Limbah utama dari pembakaran batu bara adalah fly ash, partikel halus yang mengandung logam berat seperti timbal, arsenik, kromium, dan kadmium. Paparan jangka panjang fly ash dapat membahayakan kesehatan manusia, antara lain merusak sel paru-paru, meningkatkan radikal bebas, memengaruhi DNA, hingga berpotensi menimbulkan kanker paru-paru.
Jika fly ash masuk ke sumber air PDAM, kualitas air akan menurun drastis dan membahayakan masyarakat. Kandungan logam berat dalam air berisiko menimbulkan gangguan sistem pernapasan serta penyakit kronis lainnya. Kondisi ini menuntut adanya penanganan serius, mulai dari pemurnian hingga stabilisasi FABA sebelum dilepaskan ke lingkungan.
Atas temuan tersebut, Lembaga Tiga Beradik mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sarolangun untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional PLTU PT. PPE Semaran, guna mencegah pencemaran lebih lanjut yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Intake PDAM Tirta Sako Batuah Unit Semaran,Kecamatan Pauh Terindikasi Tercemar FABA PLTU PT. PPE
