Siak – Detikposnews.com // Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia Kementerian Pariwisata. Indonesian Sustainable Tourism Council (ISTC) melakukan asesmen dan verifikasi lapangan terhadap praktik Pariwisata Berkelanjutan pengelola obyek Wisata Embung Terpadu, Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Siak.
Asesmen dan verifikasi lapangan yang dilakukan tim auditor dari lembaga Sertifikasi Produk (LS-Pro) ISTC ini, bertujuan menilai kualitas dan standar pengelolaan wisata berkelanjutan di Kampung Dayun. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata berkelanjutan. Meningkatkan daya saing dan kualitas pariwisata berkelanjutan di Desa wisata Dayun
Dengan bukti-bukti praktik berkelanjutan yang telah diterapkan Desa Wisata Embung Terpadu Dayun sehingga bisa diajukan mendapatkan Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan tahun 2025.
Penghulu Kampung Dayun Nasya Nugrik menyampaikan, bahwa sertifikasi ini bukan hanya sekedar untuk mendapatkan sertifikat desa wisata Berkelanjutan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas dan standar pengelolaan wisata berkelanjutan.
“Sertifikasi ini bukan hanya untuk mendapatkan sertifikat desa wisata, tapi sejauh mana point penilaian serta standarisasi penilaian yang akan kita capai,” sebut dia, Minggu (14/9/2025).
Lanjutnya, asesmen lapangan ini akan dilakukan oleh tim Auditor yang akan menilai berbagai aspek, termasuk pengelolaan lingkungan, sosial, ekonomi, dan budaya. Desa Dayun telah melakukan berbagai persiapan untuk meningkatkan kualitas dan standar pengelolaan wisata berkelanjutan.
“Dengan adanya sertifikasi ini, Desa wisata Dayun berharap dapat meningkatkan daya saing dan kualitas pariwisata berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat,” terannya.
Ia juga menambahkan, dengan meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas wisata. Mengembangkan program pengelolaan lingkungan dan sosial. Dan Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata berkelanjutan dapat terlaksana desa wisata berkelanjutan.
“Dengan adanya asesmen lapangan ini, kami bertekad untuk meningkatkan kualitas dan standar pengelolaan wisata berkelanjutan dan menjadi contoh bagi desa wisata lainnya di Kabupaten Siak,” terangnya. (*)