
Kabupaten Agam – Detikposnews.com // Kepala Rutan Maninjau Joko Prayitno yang baru diangkat sekitar 3 bulan sebagai Kepala Rutan Maninjau berupaya terus meningkatkan sumber daya manusia dan meningkatkan keahlian berbagai bidang bagi Warga Binaan Pemasyarakatan ( WBP) di Rutan yang di pimpinnya.
Guna merealisasikan hal tersebut, tentu ada sarana dan prasarana yang memadai.Rutan topik nya hanya setingkat perawatan dan bukan seperti Lapas yang tugas utamanya pembinaan bagi WBP.
Hal itu diterangkan oleh Kepala Rutan Maninjau,Joko Prayitno panggilan akrabnya saat wawancara dengan Wartawan di SAE Cafe ( Sarana Asimilasi Edukasi ) Cafe lingkungan Rutan, Kecamatan Tanjung Raya,Jumat : 26 September 2025.
Selain itu Joko menyebutkan bahwa saat ini ada 61 WBP di Rutan Maninjau, yang paling dominan kasus Narkoba, yakni yang terjerat kasus narkoba sekitar 60 persen. dan lainnya kriminal. Selain WBP laki- laki juga ada 6 WBP wanita. Rutan Maninjau ada 31 pegawai yang selalu siap untuk memantau dan memberi perhatian dan pelayanan bagi WBP.
Joko Prayitno Kepala Rutan Maninjau, walaupun baru 3 bulan bertugas di Rutan ini, kami tetap mendukung program pemerintah pusat, Presiden Prabowo Subianto , tentang ketahanan pangan.yang sebenarnya juga ada dalam”13 program Akselerasi”
Contohnya program Akselerasi ke 2 yakni : Memberdayakan warga Binaan untuk mendukung ketahanan Pangan, ucapnya seraya menunjuk pada papan 13 Program Akselerasi, yang tergantung di dinding SEA Cafe.
Berita Terkait DPRD Agam Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Bupati Agam terhadap Rancangan APBD untuk tahun anggaran 2026
Demi”Simbiosis Mutualisme”Pers dan Kominfo Harus Saling Menjaga Profesionalitas dan Menghindari Konflik Kepentingan
DPRD Agam Gelar Rapat Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan KUA-PPAS Th 2026
Terlihat dihalaman Rutan Maninjau, puluhan pot /Polibag berisi tanaman terong dan Tomat serta cabe dalam mendukung program Ketahanan Pangan.
Terlihat di halaman di samping SAE Cafe terlihat puluhan tanaman terong dalam pot Polibag dan juga Tanaman tomat juga di tanam dalam kantong polibag yang sudah mulai berbunga.
Tanaman sayuran yang ditanam dan dirawat oleh pegawai dan WBP ini baru untuk konsumsi WBP Rutan sendiri.Sebetulnya kami ada program untuk pembibitan cabe, yang nanti nya akan kami berikan pada masyarakat secara gratis untuk di tanam di tanahnya masing-masing, ucap Joko yang di dampingi 4 orang pegawai rutan
“Sebenarnya, masih banyak yang hendak kami lakukan guna menunjang dan mendukung ketahanan pangan. Tapi apalah daya dan ini baru yang bisa diperbuat,”ujar Joko yang pernah tugas di wilayah Kalimantan Tengah.
Sedangkan untuk mendukung pemasukan bagi Rutan Maninjau, Joko bersama jajarannya, membuka usaha Cafe yang baru berjalan satu minggu dan usaha tempat pemancingan ikan untuk perorang yang masuk membayar Rp 5000 ( lima ribu rupiah).
Agar terkesan lebih indah dan menarik bagi pengunjung yang hendak menuju Cafe dan tempat pemancingan ikan, Kepala Rutan Maninjau, mengharap bantuan dari pihak Kecamatan dan Pihak Nagari Maninjau untuk dapat membantu memperbaiki atau mengaspal jalan dari pintu masuk samping Rutan nuju tempat pemancingan ikan.
Sebenarnya, kata Ka Rutan Maninjau bahwa cita- cita saya waktu SMA hendak jadi Arsitektur, tapi kenyataannya jalan hidup belain dan jatuh pada Rumah Tahanan.Namun saya sangat bersyukur dan senang…karena saya lulus tes dan diangkat sebagai PNS di kementerian kehakiman, dan saya adalah orang pertama dalam keluarga saya yang bekerja sebagai PNS,jadi,Alhamdulillah…ucap nya Setelah saya jalani betapa indah dan nikmatnya, karena selain aparatur sipil negara, bisa juga berbuat sosial. Intinya, berbuat kebaikan untuk orang lain adalah pahala.
Warga binaan pemasyarakatan yang ada di Rutan Maninjau, ungkap Joko terus dipantau baik makanan juga kesehatan tubuhnya. Dan sangat penting,WBP dilatih untuk dapat membaca alquran dan sholat lima waktu.
Intinya kami berharap setelah WBP Rutan dan Lapas bebas nanti dapat menjadi orang yang mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat, harapnya.
(Rismanto Agam)