
SUMENEP – Detikposnews.com // Dinamika yang berkembang terkait isu pembangunan infrastruktur dan aktivitas migas di Kepulauan Kangean ditegaskan seorang tokoh masyarakat Cellong, Daeng Sultan jangan hanya menjadi retorika politik pencitraan tanpa langkah konkret untuk manfaat keberlanjutan masyarakat.
Dalam penilaian Daeng Sultan, perjuangan yang diklaim sejumlah pihak belakangan ini harus diukur melalui kerja nyata dan hasil konkret bukan memanfaatkan situasi yang berkembang di tengah perjuangan masyarakat kepulauan Kangean untuk kepentingan politik.
“Apabila benar ada tokoh, seperti Nur Faizin, yang mampu mendorong Gubernur untuk segera merealisasikan pembangunan jalan poros di Kangean, saya siap berada di barisan paling depan untuk mendukung. Bahkan, saya pun tidak keberatan menandatangani kesepakatan menolak migas jika terbukti tidak memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegas Daeng Sultan saat ditemui wartawan, Sabtu (05/10/2025)
Ia mengkritisi munculnya sejumlah pihak yang tiba-tiba mengatasnamakan perjuangan untuk Kangean tanpa rekam jejak pengabdian sebelumnya. Hal ini menurutnya, berpotensi menimbulkan kebingungan dan mengaburkan kepentingan masyarakat di lapangan.
“Saya heran, mengapa baru sekarang banyak pihak berbicara seolah paling peduli terhadap Kangean. Padahal kami di sini setiap hari berhadapan langsung dengan kondisi riil,” ujarnya.
Lebih lanjut, Daeng Sultan menyampaikan keterbukaannya untuk berdialog dengan semua kalangan yang benar-benar memiliki komitmen memperjuangkan kepentingan masyarakat Kangean. Kepentingan politik sempit tidak boleh menutupi kebutuhan mendesak masyarakat.
“Jika niatnya tulus, mari duduk bersama. Namun jika hanya untuk kepentingan panggung, saya pun siap bertemu langsung dan menyampaikannya. Masyarakat jangan dibuat bingung oleh drama dan agenda politik,” tandasnya.
Daeng menekankan bahwa kebutuhan utama masyarakat Kangean adalah percepatan pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan poros utama, jembatan penghubung antarwilayah, serta transportasi laut yang memadai.
“Kangean tidak memerlukan janji, melainkan bukti nyata. Jika ada yang mampu mewujudkan percepatan pembangunan jalan poros, saya dan masyarakat akan berdiri bersama. Tetapi isu migas jangan dijadikan alat untuk kepentingan pribadi,” pungkasnya.
Pernyataan Daeng Sultan ini mencerminkan bahwa masyarakat Kangean menilai perjuangan sejati bukan dari kerasnya retorika, melainkan dari sejauh mana manfaat konkret yang dapat dirasakan masyarakat kepulauan.