Cuaca Ekstrem Renggut Nyawa Nelayan Banyuwangi, Satu Meninggal, Dua ABK Belum Ditemukan

detikposnews.com // Banyuwangi,- Perairan selatan Banyuwangi kembali memakan korban. Sebuah kapal nelayan jenis gardan bernama Sumber Wangi tenggelam setelah dihantam ombak besar, pada Sabtu (24/05/2025) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.

Insiden terjadi, saat kapal dalam perjalanan pulang menuju Pelabuhan Muncar setelah berlayar dari wilayah perairan Senggrong.

Kanit Satpolairud Unit Muncar, Bripka Wayan Wedana, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa nahas tersebut. Ia menjelaskan bahwa kapal tersebut mengalami kecelakaan tragis di perairan utara Tanjung Sembulungan, sebuah kawasan yang dikenal memiliki arus kuat dan ombak tinggi terutama saat cuaca ekstrem melanda.

Menurut laporan sementara, kapal membawa tiga orang Anak Buah Kapal (ABK). Ketiganya terjatuh ke laut akibat kerasnya hantaman ombak. Salah satu ABK, seorang pria lanjut usia berinisial DI (70), sempat berhasil dievakuasi dalam kondisi kritis. Namun, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah berhasil dibawa naik ke kapal oleh nelayan lain yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.

“Evakuasi dilakukan secara darurat oleh nelayan sekitar, mengingat situasi gelombang sangat tidak bersahabat. Jenazah korban langsung dibawa ke Pelabuhan Muncar untuk proses lebih lanjut,” ujar Bripka Wayan.

Sementara itu, dua ABK lainnya yakni Pairan (40) dan Hari (50), hingga kini masih dinyatakan hilang. Tim gabungan yang terdiri dari personel Satpolairud, Basarnas, BPBD Banyuwangi, dan sejumlah nelayan setempat telah dikerahkan untuk melakukan pencarian sejak Sabtu pagi.

Pencarian berlangsung di tengah cuaca buruk, dengan gelombang laut yang dilaporkan mencapai ketinggian 2,5 hingga 4 meter. Situasi ini menyulitkan operasi SAR yang dilakukan secara intensif di sekitar koordinat terakhir lokasi kapal dilaporkan tenggelam.

“Cuaca ekstrem yang melanda wilayah selatan Banyuwangi dalam beberapa hari terakhir, diduga kuat menjadi penyebab utama kecelakaan. Kami mengimbau seluruh nelayan untuk menunda aktivitas melaut bila kondisi cuaca tidak memungkinkan,” imbaunya.

BMKG Banyuwangi sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jawa Timur, termasuk Banyuwangi. Namun, banyak nelayan tetap melaut demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus dilakukan, sementara pihak keluarga korban menanti dengan harap cemas di Pelabuhan Muncar. Pihak kepolisian dan Basarnas juga membuka posko informasi dan layanan darurat bagi warga yang ingin mendapatkan kabar atau membantu dalam proses evakuasi. (red/rag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *