Haul Akbar Mbah Kiai Marsidin Yang ke -14 Dan Santunan Anak Yatim Bukti Solidaritas Dalam Keberkahan

Keterangan foto: acara haul Akbar Mbah Kiai Mursidin di desa Noreh Sreseh – Sampang

Sampang – detikposnews.com – Dalam rangka mengenang nenek moyang dan leluhur, keluarga Marsidin menggelar haul Akbar yang ke – 14, yang di laksanakan di dusun Morenom Desa Noreh Kecamatan Sreseh kabupaten Sampang, Madura , Jawa Timur, Selasa (01/07/2025).

Dalam acara Haul Akbar di hadiri oleh KH, Sohibul niam, KH, Jabir, KH suhri , KH. Fagih, KH. Malik Sanusi.babinsa Noreh koramil 0828/05 Sreseh, Masyarakat Noreh dan sekitar, serta tamu undangan.

Dalam sambutannya, ketua panitia KH.Fagih yang mewakili tuan rumah mengatakan, bahwa haul ini bukan sekedar peringatan biasa, melainkan jadi momentum untuk bersilaturahmi dan juga mengingat jasa jasa para leluhur, sebagai bentuk bakti anak Cucu almarhum, serta hikmah dalam mengingat kematian. Mengharapkan berkah dan barokah.

” ada tiga tujuan dalam mengenang haul Akbar ini, yakni, mengenang jasa leluhur, mengingatkan tentang kematian, serta mengambil hikmah dan barokah buat anak turunan keluarga besar ,” tuturnya.

Dalam puncak acara haul Akbar Mbah Kiai Marsidin, di isi oleh penceramah kondang dari Jawa Timur, KH. Malik Sanusi dari Probolinggo.

KH. Malik Sanusi dalam ceramah agama di acara haul Akbar Mbah Kiai Mursidin di Noreh – Sreseh – Sampang Madura.

 

Dalam ceramah agamanya, KH. Malik Sanusi berpesan, bahwa, menghauli sesepuh merupakan tindakan yang terpuji dan berakhlak, dengan artian, bahwa anak cucunya dari almarhum, masih berbakti dan mengingat leluhurnya, sebagai bentuk penghormatan akan jasa dan perjuangannya dahulu dalam menyebarkan kebaikan.

“Meng- hauli leluhur salah satu bukti kecintaan anak cucu terhadap leluhurnya, dan itulah yang seharusnya terus di lakukan oleh generasi penerus, agar nanti anak cucunya dapat mengingat dan mengenangnya sepanjang tahun,” tutur KH,Malik Sanusi.

KH. Malik Sanusi juga menambahkan, dengan mengadakan haul Akbar ini mengingatkan kita semua tentang kematian , bahwa kehidupan manusia di alam dunia ini, ada batas akhirnya.

” dengan mengingat kematian ini, menandakan manusia hidup didalam dunia ini ada batas akhirnya, yakni Mati,” tambahnya.

Sebelum mengakhiri ceramah agamanya KH Malik Sanusi berpesan, sebelum sampai pada batas akhir kehidupan, sebelum nyawa kita di cabut dari kerongkongan dan sebelum nyawa lepas dari badan, perbanyaklah amal, berbuat baik pada sesama, lebih meningkatkan ketaqwaan kita kepada Alloh dan berbuat baiklah kepada sesama mahluk.

” semasih nyawa kita belum di ambil sama yang kuasa, semasih nyawa kita masih bersemayam dalam raga, perbanyaklah berbuat baik terhadap sesama, perkuat silaturrahim, pertebal iman dan taqwa kita kepada Alloh,” tegasnya.

Anak yatim di haul Akbar Mbah Kiai Mursidin Noreh- Sreseh.

Perlu di ketahui bahwa dalam haul Akbar ini panitia pelaksana juga mengadakan santunan anak yatim, sebanyak 15 orang anak yatim mendapatkan tali asih .

Penulis : Sholeh
Editor. : redaksi
Sumber: detikposnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *