Ironis! Diduga Pemkab Sampang Jadi Penyebab Semrawutnya Ganti Rugi Rumpon Nelayan Pantura

 

Surabaya – detikposnews.com – Ironis !Terungkap bukti baru, pengakuan salah satu utusan perwakilan resmi Petronas Carigali, terkait masalah semrawutnya pergantian ganti rugi rumpon nelayan Pantura yang belum terbayarkan kepada nelayan, sampai saat ini, pemkab Sampang diduga jadi penyebab semua ini, Kamis (21/08/2025).

Peryataan perwakilan Corporate asal Malaysia ini, tegas mengatakan bahwa, kewajiban perusahaan atas ganti rugi rumpon nelayan sudah kami bayarkan, lewat pemkab Sampang.

Pernyataan itu terlontar, disela sela Demontrasi Persatuan Nelayan Pantura Madura ( PNPM) di area depan Kantor Satuan Kerja Khusus, Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.( SKK Migas ) perwakilan Jabanusa di Surabaya lalu, Rabu 20 Agustus 2025.

“Pimpinan kami bilang bahwa, sudah melaksanakan kewajiban ganti rugi masalah rumpon nelayan kepada pemkab Sampang, jadi sekarang saudara saudara tanyakan saja ke pemkab Sampang, bolanya ada di pemkab Sampang, kami juga tidak bisa mengontrol pemkab, karena itu di luar kewenangan kami,” ucap perwakilan SKK migas jabanusa.

Namun saat ditanya dan di desak oleh demonstran, berapa besaran ganti rugi yang sudah terbayarkan, mereka berkilah untuk tidak menyebutkan, bahwa kami juga punya keterbatasan menjelaskan dalam hal ini.

“Mohon maaf, kami tidak bisa menyampaikan besaran ganti rugi, kami menyampaikan ini juga ada batasannya, tolong di mengerti, “tambahnya.

Dalam orasinya Narator aksi demo, di area depan kantor satuan kerja khusus, pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi ( SKK Migas) tempo hari, varies Reza Malik mendesak kepada SKK Migas jangan jadi pengecut dan menyakiti hati masyarakat pesisir pantai Utara.Kalau ganti rugi rumpon nelayan tidak di bayarkan, pergi dari wilayah perairan Pantura.

” SKK Migas dan Petronas Carigali jangan khianati hati nelayan Pantura, ayo ganti segera kerusakan rumpon nelayan yang rusak akibat ekploirasi 3D seismik migas ini, nelayan Pantura sangat kecewa atas janji – Anji kalian yang tak kunjung di tepati, kami sudah setahun menunggu,” ucapnya dengan lantang.

Sekedar informasi, ada beberapa nelayan yang terdampak akibat ekploirasi kegiatan 3D seismik migas di wilayah pesisir pantai Utara(PANTURA).

Ada 3 kecamatan di kabupaten Sampang dan 1 kecamatan di kabupaten Pamekasan.

Dari jumlah tersebut : untuk kecamatan Banyuates Rp 6,35 miliar, kecamatan Ketapang Rp 5,45 miliar, kecamatan Sokobanah Rp 3,99 miliar, sementara untuk kabupaten Pamekasan yaitu kecamatan Batu Marmar Rp3,15, dan Pasean Rp 2,25 miliar.

Penulis: Sholeh
Editor : redaksi
Publisher: detikposnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *