SUMENEP, Detikposnews.com – Ketua DPD Gibran Center Kabupaten Sumenep, khawatirkan rencana Pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di pemerintahan Desa (Pemdes) se -Kabupaten Sumenep tidak profesional yang implikasinya tidak memberi manfaat terhadap masyarakat di Kabupaten Sumenep, Sabtu (03/05/2025)
Menurut Ketua DPD Gibran Center Sumenep, Didik Hariyanto jika tidak dikelola secara profesional, program tersebut berisiko menjadi sia-sia dan tidak berdampak nyata bagi masyarakat.
“Pembentukan pengurus harus profesional, bukan seperti program-program sebelumnya yang justru dikelola oleh keluarga kepala desa sendiri,” tegas Didik, Sabtu (3/5/2025).
Ia mengungkapkan kinerja lembaga desa seperti BUMDes yang menurutnya selama ini tidak menunjukkan manfaat signifikan.
“BUMDes hanya terkesan formalitas, dan pengurusnya pun kerap berasal dari lingkaran keluarga kepala desa,” imbuhnya.
Pemilik Padepokan Batik Tulis Canteng Koneng itu menekankan pentingnya seleksi pengurus koperasi dilakukan secara objektif dan profesional.
“Setidaknya lulusan S1, punya kapasitas dan integritas. Jangan asal tunjuk,” ujarnya.
Didik juga menyampaikan sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto, kehadiran koperasi Merah Putih diharapkan bisa menjadi solusi pengurangan pengangguran.
Karena itu, ia meminta agar pengurus koperasi tidak berasal dari kalangan yang sudah bergaji dari negara.
“Guru bersertifikasi, PPPK, maupun PPG sebaiknya tidak masuk dalam struktur kepengurusan. Jangan sampai dobel-dobel,” katanya.
Lebih lanjut, Didik menegaskan dirinya bersama tim akan mengawal ketat proses pembentukan dan pengelolaan koperasi ini.
“Kalau ada pelanggaran undang-undang, akan saya laporkan. Saya tidak main-main,” tandasnya
Digagasnya program nasional Kopdes Merah Putih, diharapkan bisa terealisasi secara transparan dan akuntabel oleh pihak pengelola dari unsur masyarakat yang berintegritas. Hal itu penting untuk diatensi oleh semua pihak agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.