
SUMENEP-Detikposnews.com// Kelangkaan bahan bakar solar kembali dikeluhkan para nelayan di sejumlah wilayah pesisir Kabupaten Sumenep. Rabu (29/10/2025)
Berdasarkan penelusuran lapangan, solar subsidi yang seharusnya digunakan untuk melaut diduga sebagian disalahgunakan untuk kepentingan aksi penolakan kegiatan seismik di perairan laut kepulauan Kangean.
Kondisi itu sangat disayangkan oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sumenep yang mengakomudir keluhan dari sejumlah nelayan Kangean.
Ketua HNSI Kabupaten Sumenep, M. Sahnan, menyatakan adanya dugaan penyalahgunaan tersebut. Solar bersubsidi merupakan hak nelayan yang diperuntukkan untuk kegiatan mencari nafkah, bukan untuk membiayai aksi yang justru merugikan nelayan itu sendiri.
“ Kalau benar ada solar subsidi nelayan yang digunakan untuk aksi di laut, itu sudah pelanggaran. Kami akan pertimbangkan untuk menarik rekomendasi subsidi bagi nelayan yang terbukti menjual atau menyalahgunakan subsidi pemerintah,” tegas M. Sahnan. Rabu (29/10/2025)
Selaku Ketua HNSI, ia akan segera berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan distribusi solar subsidi tetap tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang menunggangi isu penolakan seismik.
“Solar itu untuk mencari ikan, bukan untuk memprovokasi. Kalau disalahgunakan, nelayan sendiri yang dirugikan. Kami akan memastikan agar yang berhak benar-benar mendapat manfaatnya,” ujarnya.
Menurutnya, dulu pemuda berjuang merebut kemerdekaan, maka sekarang hatus berjuang mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata. Eksplorasi Migas adalah perjuangan kemakmuran, jangan biarkan fitnah dan provokasi menghambat masa depan Kangean.
Ia juga mengingatkan, dalam momentum pasca Hari Sumpah Pemuda makna semangat Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya persatuan dan kebersamaan, bukan perpecahan. Oleh karena itu, M. Sahnan mengajak seluruh nelayan dan masyarakat Kangean untuk menolak segala bentuk provokasi yang menyesatkan dan memecah belah.
” Pemuda dan nelayan sejatinya adalah mereka yang berpikir luas, bukan yang mudah diadu domba. Mari kita jaga semangat persatuan, karena hanya dengan bersatu, Kangean akan maju dan Indonesia akan kuat,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu hingga berita ini terbit, media Detikposnews.com masih belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak yang melakukan aksi penolakan seismik karena keterbatasan akses konfirmasi. (Myd)





