BANYUWANGI – Detikposnews.com // Hidup dalam keterbatasan tak pernah memadamkan semangat Evi Widiawati (26), warga Desa Silirsari, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Sehari-hari ia bekerja sebagai buruh rumah tangga dan buruh tani demi menghidupi suami dan anaknya.
Penghasilan Evi tak menentu. Kadang ia mendapat panggilan mencuci, menyetrika, atau membersihkan rumah dengan upah Rp50 ribu per hari, yang sebagian ia sisihkan untuk kebutuhan sekolah anaknya. Suaminya, M. Anwaruddin (28), bekerja sebagai kuli pemotong bambu dengan upah Rp90 ribu per hari, namun setelah kebutuhan dapur terpenuhi, tabungan mereka hanya tersisa Rp20–30 ribu.
Rumah yang mereka tempati jauh dari layak. Berdinding anyaman bambu rapuh dan beratap bocor, kondisinya nyaris roboh. Bahkan kandang kambing titipan yang mereka rawat terlihat lebih kokoh daripada rumah mereka sendiri.
Hingga pada suatu hari, kabar gembira datang. Evi terpilih sebagai penerima bantuan bedah rumah melalui program TMMD ke-125 Kodim 0825/Banyuwangi. “Rasanya seperti mimpi. Saya tidak menyangka sama sekali,” ucapnya haru.
Pengerjaan rumah dilakukan secara gotong royong oleh anggota TNI bersama warga setempat. Dalam waktu lebih dari sebulan, rumah tua yang hampir roboh berubah menjadi hunian kokoh dan nyaman. Kini, Evi bisa bekerja dengan lebih tenang, tanpa cemas memikirkan keselamatan keluarganya saat hujan atau angin kencang.
“Terima kasih banyak kepada bapak-bapak TNI. Rumah ini bukan hanya tempat berteduh, tapi juga harapan baru bagi keluarga kami,” ujar Evi sambil tersenyum.
Kisah Evi menjadi bukti bahwa TMMD tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kembali semangat dan harapan masyarakat desa.