
SUMENEP – Detikposnews.com // Masyarakat Nelayan Kepulauan Kangean yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Kangean mengggelar demonstrasi besar-besaran di perairan Komerean guna menolak rencana tambang migas di Multizona Pulau Kangean barat. Selasa (16/09/2025)
Demonstrasi laut ini merupakan bentuk protes terhadap dampak sosial yang telah menimbulkan keresahan dan kekacauan yang baru-baru ini terus terjadi di masyarakat kepulauan Kangean.
Menurut Ketua Aliansi Nelayan Kepulauan Kangean, Mifahul Anam mengungkapkan bahwa masyarakat kepualuan Kangean juga tahu bahwa Tambang MIGAS dapat merusak ekologis dari kegiatan tambang Migas.
” Maka, potensi dampak kerusakan ini tidak dapat kami biarkan dan harus kami cegah. Demi menyelamatkan ekologis di perairan kepulauan Kangean, ” tegasnya.
Miftahul dalam keterangannya menyebut demi merealisasikan eksploitasinya yang berdampak serius terhadap ekosistem laut di kepulauan Kangean, diduga pihak perusahaan menggunakan berbagai cara dan kekuatan untuk menakut-nakuti massa.
” Kami tahu, perusahaan menggunakan kekuatan negara untuk menakut-nakuti massa ” sebutnya.
Aliansi Nelayan Kangean yang tergabung dari unsur kelompok nelayan kepulauan Kangean, diantaranya :
1. Patereman
2. 0eng pao
3. Pabe
4. Nyaplongundung
5. Daandung
6. Timur jang-jang
7. Saghubing
8. Mamburit Anam
Untuk itu, Aliansi Nelayan Kangean mengakomodir beberapa tuntutan nelayan yang harus dipenuhi oleh pihak Tambang Migas, antara lain :
1. Menghentikan rencana tambang migas di di Laut dan didarat Kepulauan Kangean
2. Melindungi lingkungan dan hak-hak masyarakat setempat yang telah diratifikasi dalam perubahan undang-undang nomer 32 tahun 2019.
3. Meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan tambang
4. Menuntut pihak Syahbandar Kangean untuk tidak memberikan izin pada kapal-kapal yang terindikasi kapal survei seismik 3D berlabuh di perairan Kangean
5. Menuntut pihak Perusahaan agar bertanggung jawab terhadap perubahan kondisi sosial masyarakat Kangean agar dikembalikan dalam keadaan semula
6. Menuntut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi agar mengintruksikan segera hentikkan dan angkat kaki kapal-kapal survei seismik 3D yang berlabuh di perairan Kangean
7. Mendorong Menteri Kelautan dan Perikanan untuk bertindak, mengawasi, dan mengaudit PT KEI yang berniat memproduksi Pertambangan Minyak dan Gas di pulau Kangean yang tergolong dalam Pulau Kecil
8. Kami menuntut pemerintah untuk mendengarkan suara rakyat dan melindungi kepentingan masyarakat.
Publik berharap, demontrasi yang digelorakan Aliansi Nelayan Kangean harus menjadi atensi pemerintah, dan pihak terkait agar kondisi masyarakat nelayan kepulauan Kangean kondusif.
Sementara, pihak media ini belum mendapatkan akses konfirmasi ke pihak perusahaan tambang Migas untuk meminta keterangan dan tanggapan resmi, mengenai tuntutan para demonstran.
(Mul)