
Caption: musdes di Desa Sreseh Sampang( dok: Sholeh/detikposnews.com).
Sampang – detikposnews.com – Pemerintahan Desa Sreseh Menggelar Musyarawah Desa( Musdes), Perubahan APBDes tahun 2025, perencanaan pembangunan desa tahun anggaran 2026, penyusunan RPJMDes 2026 Dan Monitoring program ADD dan DD tahun anggaran 2025.sebagai bukti cerminan aspiratif dan partisipatif masyarakat, bertempat di Balai Desa Sreseh, Dusun Darusah, Desa Sreseh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin ( 22/09/2025 ).
Hadir dalam acara Musdes tersebut, tim Monitoring kecamatan Sreseh yang diwakili oleh Kasi pemerintah Achmad Fatoni S.IP, Kasi Trantib Kasiyanto, Koramil 0828/ 05 Sreseh Sertu Rubiyanto, Polsek Sreseh Bripka Munir dan Kanit Reskrim Aipda Dedi, PJ kades Sreseh Ibrahim S.Ag, ketua BPD, pendamping desa , pdti kecamatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, bidan desa, kader posyandu, dan semua staf dan kepala dusun pemdes Sreseh.

Dalam sambutannya PJ kades Sreseh, Ibrahim S.Ag, Menekankan kepada semua hadirin yang hadir, bahwa Musdes siang ini, merupakan langkah awal dalam membangun desa Sreseh kedepannya, apalagi dalam keterbatasan anggaran, karena adanya efisiensi dari pemerintah kabupaten Sampang.
“Banyak program yang sudah disusun tidak terlaksana, sebab adanya efisiensi anggaran di tahun ini, dari pemerintah kabupaten, sehingga ada beberapa program desa yang tidak terlaksana dan perlu penyesuaian, perubahan dan penyusunan kembali,” tuturnya.
Sementara, tim dari kecamatan yang diwakili kasi pembangunan, Acmad Fatoni mengatakan,” bahwa dengan adanya keterbatasan dan efisiensi anggaran, banyak program desa yang mengalami perubahan, baik itu fisik maupun non fisik, untuk itu perlu melakukan perombakan dan perubahan.
” ada beberapa program desa yang harus mengalami perubahan terkait adanya efisiensi,” ucapnya.
Sementara, di tempat yang sama, PDTI Kecamatan Sreseh, Supriyanto menambahkan, sesuai dengan petunjuk dari kabupaten Sampang, program desa harus disesuaikan lagi dengan anggaran yang tersedia, terutama di program non ermark.
“Penyesuaian program desa, baik fisik maupun non fisik perlu di lakukan penyesuaian dan perubahan,” tegasnya.
Supriyanto juga menegaskan, bahwa tujuan musdes dan monitoring ini adalah untuk membangun desa dan mensejahterakan desa itu sendiri.
” Musdes itu bertujuan untuk membangun desa dan mensejahterakan warga masyarakatnya, sedangkan monitoring bertujuan untuk membantu desa dalam perbaikan dari segi administratif maupun fisik, sebelum ada tim monitoring kabupaten,”pungkasnya.
Musdes pada siang ini berjalan lancar, aman dan komunikatif dengan diwarnai banyaknya partisipasi dan aspirasi dari masing masing dusun, setelah melalui persetujuan dari semua yang hadir, musdes ditutup dengan doa, kemudian di lanjutkan dengan monitoring ADD dan DD tahun berjalan 2025.
Tim Monitoring dari kecamatan membagi dua tim, tim pertama pemeriksaan berkas administrasi dan tim kedua melakukan monitoring ke lapangan.
Penulis: Sholeh
Editor : redaksi
Sumber: detikposnews.com