
Caption: ketua persaudaraan kepala Desa Indonesia (pkdi) kabupaten Sampang, Moh widjan. ( dok foto: Sholeh / detikposnews.com)
Sampang – detikposnews.com – Peryataan manager Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Indonesia, Erik yoga, terkait ganti rugi rumpon nelayan Pantura yang tak kunjung dibayar menuai polemik, protes dan kritik tajam, salah satunya dari ketua persaudaraan kepala Desa Indonesia (PKDI) kabupaten Sampang, Moh widjan atau lebih akrab di panggil Bun Wid. Rabu,(30/07/2025).
Dalam pemberitaan sebelumnya, Erik yoga mengatakan pada media, bahwa permintaan ganti rugi rumpon nelayan sebaiknya menghubungi bupati Sampang , yakni Slamet Junaidi.
Hal ini yang memantik protes keras dari aktivis, pengiat sosial dan tokoh masyarakat masyarakat Pantura , salah satunya Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI).
Bud Wid mengatakan, bahwa saya tidak yakin bahwa bupati Sampang tidak terlibat, pastinya bupati Sampang akan membela rakyatnya. Tapi sangat tidak masuk akal, jika Petronas, perusahaan migas asal Malaysia itu, tidak membayar ganti rugi, kemungkinan besar, ada oknum yang bermain di belakang ini.
” saya tidak yakin bupati sampang terlibat, kemungkinan ada oknum yang bermain di belakang ini,” tuturnya
Lebih lanjut Bun widjan mengaku, nyaris setiap hari menerima aduan dari nelayan tiga kecamatan di wilayah Sampang, serta marmar dan Pasian yang termasuk wilayah kabupaten Pamekasan .
“Saya sering didatangi para tokoh nelayan dari berbagai kecamatan wilayah Sampang, yang mengeluh, karena sudah hampir satu tahun rumpon mereka rusak dan tak dapat ganti rugi dari Petronas Carigali,” tambahnya.
Beliau berjanji, akan menelusuri muara aliran dana ganti rugi tersebut, termasuk siapa saja yang harus bertanggungjawab, ia pun meminta Petronas tak mempermainkan rakyat kecil.
“Saya berjanji akan menyelidiki kemana aliran dana ganti rugi itu, jika memang terbukti di gelapkan, maka Petronas wajib membayar kembali. Kalau Petronas masih tetap menolak, saya tidak akan ragu lagi, untuk berdiri bersama rakyat dan mendukung mengusir Petronas dari pulau Madura,” tegasnya dengan suara lantang.
( detikposnews.com/Sholeh).