Proyek Fasilitas Pertanian Tahun 2024 Desa Karduluk tak Berfungsi, Disorot Aktivis dan Media

Detikposnews.com // SUMENEP – Proyek Irigasi Air Tanah Dalam yang dibangun pada di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Sumenep, yang dibangun pada tahun 2024 lalu menuai sorotan tajam sejumlah media dan aktuvis. Rabu (23/07/2025)

Anggaran proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 untuk fasilitas pertanian yang diperuntukkan bagi Kelompok Tani (Poktan) Prima Tani itu diduga tidak berfungsi sehingga tidak sesuai dengan ekspektasi pemerintah dan masyarakat lantaran tidak memberikan manfaat terhadap masyarakat tani setempat.

Aktivis sosial Sumenep, Ahmad Amin Rifa’i dengan tegas menilai kegagalan proyek tersebut sebagai bentuk nyata pemborosan anggaran negara. Ia menuding anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan irigasi tersebut terkesan dibuang percuma. Kondisi itu merupakan bukti perencanaan yang tidak matang dari pihak terkait.

Ini proyek setengah hati. Sudah satu tahun lebih sejak diresmikan, tapi irigasi tidak bisa dimanfaatkan. Uang rakyat dipakai, tapi hasilnya nihil. Ini harus diselidiki, ada apa di balik ini?” tegas Ahmad Amin, Rabu (23/7/2025).

Kondisi ini menambah deretan proyek pertanian di Sumenep yang gagal memberikan dampak nyata.

Ironisnya, proyek tersebut sudah melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga peresmian, namun gagal menjawab kebutuhan petani yang setiap musim tanam masih mengandalkan metode tradisional dan sumber air tak menentu.

Pemerintah desa seharusnya menjadi garda depan dalam memastikan proyek bermanfaat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, diam membisu ketika fasilitas publik gagal fungsi. Ini bentuk pengkhianatan terhadap amanat rakyat,” tambah Amin Rifa’i.

Dirinya mendesak pihak-pihak terkait, termasuk inspektorat dan penegak hukum, untuk segera melakukan audit dan investigasi menyeluruh terhadap proyek ini.

Dugaan adanya praktik tidak transparan dan kemungkinan penyimpangan dalam pelaksanaannya kami nilai terlalu kuat untuk diabaikan,” tandasnya.

Ia pun menyoroti Pemerintah Desa (Pemdes) Karduluk, Achmad Faruk, yang abai dan tidak transparan dalam mengawal proses realisasi proyek itu, agar optimal dalam mendongkrak produktivitas pertanian masyarakat taninya.

Hingga berita ini ditulis, Achmad Faruk belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi atas kondisi proyek yang mangkrak tersebut.

Detikposnews.com akan memberikan informasi lebih lanjut untuk memastikan klarifikasi dari pihak – pihak terkait. (Mul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *