
SUMENEP – Detikposnews.com// Dalam momentum Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar Haul Akbar Raja-Raja Madura 2025 bertempat di Pendopo Keraton Agung Sumenep pada Senin malam (27/10/2025)
Tampak ribuan jamaah memadati area pendopo untuk menghadiri peringatan sakral yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep sekaligus memperingati Hari Santri Nasional 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Meneladani Jejak Leluhur, Membangun Madura yang Lebih Sejahtera” menghadirkan suasana religius dan kebersamaan lintas elemen masyarakat.
Sebelum acara istighosah yang merupakan acara inti, diadakan pemberian santunan anak yatim, sebagai simbol kepedulian sosial dan wujud pengamalan kasih sayang sesuai ajaran Islam. Suasana haru dan khidmat menyelimuti seluruh peserta yang hadir.

Hadir dalam kegiatan ini Bupati Sumenep Dr. Achmad Fauzi Wongsojudo, S.H., M.H., bersama KH. Imam Hasyim, S.H., M.H., serta Habib Muhammad Assegaf yang menjadi penceramah utama.
Dalam tausiyahnya, Habib Muhammad Assegaf menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga warisan spiritual dan moral para leluhur Madura.
“Kita tidak hanya berkumpul untuk mengenang para raja dan leluhur kita, tapi untuk menyambung doa, menyambung cahaya keberkahan mereka. Sebab, orang yang menghormati leluhurnya akan dimuliakan Allah dengan kemuliaan yang sama,” tuturnya.
Dihadapan ribuan jamaah Habib Muhammad menegaskan bahwa Haul Akbar Raja-Raja Madura bukan sekadar tradisi, tetapi bentuk kesadaran sejarah dan spiritual masyarakat Madura.
“Para raja Madura dahulu bukan hanya pemimpin dunia, tapi juga penjaga moral dan keimanan rakyatnya. Mereka memimpin dengan hati, dengan adab, dan dengan tanggung jawab kepada Allah. Inilah yang harus kita teladani di masa kini,” ujarnya.
Menurutnya, kemajuan Madura tidak akan lahir dari harta atau kekuasaan, tetapi dari iman, persatuan, dan akhlak mulia.
“Jika rakyat, ulama, dan umara bersatu dalam niat yang tulus, Madura akan menjadi tanah yang penuh berkah. Haul ini adalah pengingat agar kita membangun Madura bukan dengan amarah dan ambisi, tapi dengan cinta dan doa,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, S.H.,M.H menyampaikan bahwa Haul Akbar Raja-Raja Madura merupakan momentum spiritual untuk meneguhkan semangat membangun daerah berlandaskan nilai-nilai leluhur.
“Raja-raja Madura bukan hanya bagian dari sejarah, tapi sumber nilai yang hidup. Mereka meninggalkan warisan tentang keberanian, kearifan, dan tanggung jawab terhadap rakyat. Dari sinilah semangat membangun Sumenep harus kita mulai dari akar budaya dan jiwa yang beriman,” ungkapnya.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk terus memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebangsaan melalui kegiatan keagamaan sebagai implementasi keyakinan.
“Sejarah yang tidak dihidupkan hanya akan menjadi nama di batu nisan. Haul Raja-Raja Madura bukan sekadar mengenang, tapi meneguhkan tekad membangun Madura yang beradab, maju, dan berkarakter,” tambahnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri ratusan ulama, anggota Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Sumenep, 1.300 perwakilan desa, 100 pengemudi ojek online, ratusan abang becak, 400 santri, ratusan muslimah, serta sejumlah pimpinan OPD dan pejabat daerah.
Kebersamaan semua elemen dalam Haul Akbar ini, sejatinya menjadi refleksi peradaban Madura dari masa lalu yang agung menuju masa depan yang bermartabat dan berintegritas. (Myd)




