Semangat Nasionalisme Membara di MTs 9 Banyuwangi! Babinsa dan Siswa Bergandeng Tangan dalam Pelatihan PBB dan Wawasan Kebangsaan

Detikposnews.com // Siliragung — Suasana semangat dan disiplin menyelimuti halaman MTs 9 Banyuwangi, tepat pukul 07.00 WIB, Babinsa Desa Buluagung, Serda Hari Wahyudi, bersama Serma Henang dari Pos Ramil 0825/24 Siliragung, memberikan pelatihan baris-berbaris (PBB) dan materi wawasan kebangsaan (Wasbang) kepada para siswa, Kamis (18/07/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Dusun Krajan, RT. 03 RW. 06, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, dan diikuti dengan antusias oleh seluruh siswa serta didampingi oleh guru dan koordinator sekolah. Suasana penuh semangat terpancar dari barisan siswa-siswi yang mengikuti tiap instruksi dengan serius dan penuh kebanggaan.

Pelatihan ini bukan sekadar mengajarkan kedisiplinan dan kerapihan baris-berbaris, namun juga menyuntikkan nilai-nilai cinta tanah air, semangat persatuan, serta pentingnya menjaga keutuhan NKRI di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Serda Hari Wahyudi menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk membentuk karakter generasi muda sejak dini.

“Kami ingin menanamkan jiwa nasionalisme dan rasa cinta tanah air kepada para siswa. Dengan pembinaan seperti ini, mereka tidak hanya disiplin secara fisik, tapi juga memiliki mental kebangsaan yang kuat,” ujarnya.

Antusiasme juga dirasakan oleh para guru yang menyambut baik kegiatan ini. Salah satu guru MTs 9 Banyuwangi, Ibu Ratna, mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini sangat positif. Anak-anak jadi lebih semangat dan punya pengalaman langsung yang akan membekas di ingatan mereka,” katanya.

Seorang siswa kelas 8, Fahri, juga tak kalah bersemangat.

“Awalnya saya grogi, tapi setelah ikut latihan, saya merasa lebih percaya diri dan bangga jadi pelajar Indonesia!”* ujarnya sambil tersenyum.

Kegiatan ini selesai pada pukul 09.00 WIB dalam keadaan tertib, aman, dan lancar. MTs 9 Banyuwangi pun kembali menegaskan komitmennya sebagai sekolah yang tak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter kebangsaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *