BANYUWANGI – Detikposnews.com // Kelangkaan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram atau yang biasa disebut gas melon, tengah dikeluhkan oleh warga di berbagai wilayah Banyuwangi. Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir dan membuat warga kesulitan menjalankan aktivitas rumah tangga maupun usaha kecil.
Salah satu warga, Munip, mengungkapkan kekecewaannya setelah seharian berkeliling mencari gas melon di sejumlah pangkalan, kios, hingga toko kelontong 24 jam, namun tidak satu pun yang memiliki stok.
“Saya sudah keliling ke mana-mana, dari pangkalan ke kios, bahkan sampai ke toko kelontong yang buka 24 jam. Tapi semuanya kosong, nggak ada satu pun yang jual gas 3 kg,” ujar Munip, Selasa (5/8/2025).
Munip yang sehari-hari mengandalkan gas melon untuk keperluan usahanya merasa kecewa dan heran dengan situasi ini. “Kalau begini terus, usaha saya bisa berhenti. Ini sangat merugikan warga kecil. Ada apa sebenarnya dengan distribusi gas 3 kg di Banyuwangi? Jangan-jangan ada permainan lagi,” tambahnya dengan nada kecewa.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pertamina maupun instansi terkait mengenai penyebab kelangkaan tersebut. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan melakukan pengawasan terhadap distribusi gas bersubsidi, agar tidak terjadi penimbunan maupun praktik permainan harga oleh oknum-oknum tertentu.
Kelangkaan gas elpiji 3 kg ini dinilai ironis, mengingat tabung hijau tersebut merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat kecil, khususnya pelaku UMKM dan rumah tangga.
Pemerintah dan pihak berwenang diharapkan segera bertindak cepat sebelum keluhan masyarakat semakin meluas dan berdampak lebih besar terhadap kehidupan ekonomi warga. (Red)