Detikposnews.com//SUMENEP – Seiring bergulirnya penyelidikan kasus BSPS di sejumlah desa, tercium aroma tidak sedap dari realisasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Kalimo’ok, Sumenep, Jawa Timur yang diduga adanya ketidaksesuaian anggaran untuk materialan yang nominalnya Rp. 17.500..000.
Pemilik E Toko, Asmoni mengakui bahwa dirinya menjual bahan untuk BSPS di atas harga normal kepada semua penerima bantuan yang disuplai olehnya.
” Semua bahan saya jual di atas harga normal Pak, karena saya memodali lebih dulu sebelum anggaran BSPS dari pusat turun, ” singkatnya. Minggu, (11/05/2025)
Termasuk harga kayu jenis kayu kelapa, yang saya arahkan untuk memilih sendiri di pangkalan kayu sesuai seleranya.
” Dari pangkalan kayu saya dapatkan komisi perbatangnya, ” ungkapnya.
Dari kenyataan itu, E – toko Serbaguna telah memanfaatkan kebutuhan warga penerima bantuan BSPS, sehingga bisa dipastikan anggaran untuk materialan sebesar Rp. 17.5 juta tidak akan cukup. Hal itu tentu akan membebani penerima BSPS untuk mencari tambahan anggaran.
Anehnya, pemilik E-toko materialan Asmoni saat ditanya nota penjualan untuk menyuplai materialan kepada penerima BSPS, mengatakan sudah tidak ada dengan alasan sudah disobek dan dibuang.
” Karena sudah lama, notanya sudah saya sobek dan sudah dibuang, ” jawab Asmoni.
Sebelumnya, Kades Kalimo’ok, Maryono telah dikonfirmasi dan memastikan bahwa semua warga penerima BSPS sebanyak lima belas, sudah terealisasi semua.
” Saya sudah menanyakan ke pendampingnya, sebanyak lima belas penerima BSPS, katanya sudah selesai semua. Secara keseluruhan, saya memang tidak mengecek sendiri, hanya saja waktu saya cek sendiri ke lokasi masih 2 penerima BSPS yang sudah selesai.” terang Kades. Senin (05/05/2025)
Publik meminta kepada pihak terkait agar melakukan investigasi mendalam dengan kejanggalan yang tampak, dari pengakuan pemilik E toko material yang juga tidak bisa menunjukkan nota sebagai bukti otentik yang akuntabel.
Sementara Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) program BSPS tahun 2024, belum merespon konfirmasi media Detikposnews.com walaupun berkali-kali dihubungi.